Berikut 10 Surat kabar berbahasa Indonesia tertua di Indonesia:
10. Surat kabar Analisa (1972)
Analisa adalah sebuah surat kabar harian yang terbit di Kota Medan. Diterbitkan sejak 23 Maret 1972, Analisa mempunyai format broadsheet dan merupakan salah satu surat kabar terbesar di Medan.
9. Pikiran Rakyat (1966)
Pikiran Rakyat adalah sebuah surat kabar yang diterbitkan di Bandung, Jawa Barat. Surat kabar ini didirikan pada 24 Maret 1966. Surat kabar ini dibesarkan oleh Atang Ruswita, wartawan senior.
8. Kompas (1965)
Kompas mulai terbit pada tanggal 28 Juni 1965 berkantor di Jakarta
Pusat dengan tiras 4.800 eksemplar. Sejak tahun 1969, Kompas merajai
penjualan surat kabar secara nasional. Pada tahun 2004, tiras hariannya
mencapai 530.000 eksemplar, khusus untuk edisi Minggunya malah mencapai
610.000 eksemplar. Pembaca koran ini mencapai 2,25 juta orang di seluruh
Indonesia.
7. Suara Pembaruan (1961)
Suara Pembaruan pertama kali terbit pada tanggal 27 April 1961 dengan nama Sinar Harapan yang dikelola oleh PT. Sinar Kasih. Pada tahun 1986, dunia surat kabar Indonesia terguncang, ketika harian umum ini dicabut izin terbitnya nya oleh pemerintah Orde Baru. Namun HG Rorimpandey selaku pemimpin umum , terus mencari cara untuk bisa kembali menerbitkan Sinar Harapan.
7. Suara Pembaruan (1961)
Suara Pembaruan pertama kali terbit pada tanggal 27 April 1961 dengan nama Sinar Harapan yang dikelola oleh PT. Sinar Kasih. Pada tahun 1986, dunia surat kabar Indonesia terguncang, ketika harian umum ini dicabut izin terbitnya nya oleh pemerintah Orde Baru. Namun HG Rorimpandey selaku pemimpin umum , terus mencari cara untuk bisa kembali menerbitkan Sinar Harapan.
Akhirnya pada tanggal 4 Februari 1987 setelah melalui
negosiasi panjang dengan pihak pemerintah, pengelola diizinkan kembali
menerbitkan koran dengan nama baru yaitu Suara Pembaruan dengan nama
penerbit baru yakni PT. Media Interaksi Utama dan tentunya susunan
personalia redaksi yang juga baru. Koran baru ini memiliki konsep yang
tidak jauh berbeda dengan koran sebelumnya termasuk logo dan
rubrikasinya.
6. Suara Merdeka (1950)
Suara Merdeka adalah surat kabar harian pagi yang terbit di Kota Semarang, Jawa Tengah. Harian ini memiliki sirkulasi terbatas pada area Jawa Tengah. Suara Merdeka merupakan surat kabar dengan pangsa pasar terbesar di Jawa Tengah.
6. Suara Merdeka (1950)
Suara Merdeka adalah surat kabar harian pagi yang terbit di Kota Semarang, Jawa Tengah. Harian ini memiliki sirkulasi terbatas pada area Jawa Tengah. Suara Merdeka merupakan surat kabar dengan pangsa pasar terbesar di Jawa Tengah.
Di kota Surakarta, terbit edisi Suara Solo, dengan porsi berita eks-karesidenan Solo yang lebih banyak. Sementara itu, di kota Tegal, terbit edisi Suara Pantura dengan porsi berita kawasan Pantura (Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, dan Batang) yang lebih banyak.
5. Jawa Pos (1949)
Jawa
Pos didirikan oleh The Chung Shen pada 1 Juli 1949 dengan nama Djawa
Post. Saat itu The Chung Shen hanyalah seorang pegawai bagian iklan
sebuah bioskop di Surabaya. Karena setiap hari dia harus memasang iklan
bioskop di surat kabar, lama-lama ia tertarik untuk membuat surat kabar
sendiri. Setelah sukses dengan Jawa Pos-nya, The Chung Shen
mendirikan pula koran berbahasa Mandarin dan Belanda. Bisnis The Chung
Shen di bidang surat kabar tidak selamanya mulus.
Pada akhir tahun
1970-an, omzet Jawa Pos mengalami kemerosotan yang tajam. Tahun 1982,
oplahnya hanya tinggal 6.800 eksemplar saja. Koran-korannya yang lain
sudah lebih dulu pensiun. Ketika usianya menginjak 80 tahun, The Chung
Shen akhirnya memutuskan untuk menjual Jawa Pos. Dia merasa tidak mampu
lagi mengurus perusahaannya, sementara tiga orang anaknya lebih memilih
tinggal di London, Inggris.
4. Surat Kabar Waspada (1947)
Waspada adalah sebuah harian yang terbit di Medan sejak 11 Januari 1947. Harian ini didirikan Mohammad Said dan Ani Idrus. Pemimpin Redaksi saat ini Prabudi Said. Waspada terletak di Jalan Letjen Suprapto/Brigjen Katamso No 1, Medan.
3. Harian Haluan (1948)
Harian Haluan adalah salah satu suratkabar di Sumatera Barat. Harian ini terbit pertama kali pada 1 Mei 1948 di Bukittinggi. Didirikan oleh Kasoema dan Moenir Rahimi. Pada April 1958 koran ini berhenti terbit hingga Mei 1969. Pada Mei 1969 harian ini kembali terbit. Tercatat nama-nama jurnalis terkenal yang ikut mengawakinya, antara lain; H. Kaoema, Rivai Marlaut, Chairul Harun, M. Joesfik Helmy, Sjafri Segeh, Anas Lubuk, A. Pasni Sata, Rusli Marzuki Saria, Basri Segeh, R. Datuk Tuo dan sebagainya. Generasi berikutnya muncul generasi Darman Moenir, Masri Marjan, Beny Aziz, Nasrul Djalal dan sebagainya.
2. Kedaulatan Rakyat (1945)
4. Surat Kabar Waspada (1947)
Waspada adalah sebuah harian yang terbit di Medan sejak 11 Januari 1947. Harian ini didirikan Mohammad Said dan Ani Idrus. Pemimpin Redaksi saat ini Prabudi Said. Waspada terletak di Jalan Letjen Suprapto/Brigjen Katamso No 1, Medan.
3. Harian Haluan (1948)
Harian Haluan adalah salah satu suratkabar di Sumatera Barat. Harian ini terbit pertama kali pada 1 Mei 1948 di Bukittinggi. Didirikan oleh Kasoema dan Moenir Rahimi. Pada April 1958 koran ini berhenti terbit hingga Mei 1969. Pada Mei 1969 harian ini kembali terbit. Tercatat nama-nama jurnalis terkenal yang ikut mengawakinya, antara lain; H. Kaoema, Rivai Marlaut, Chairul Harun, M. Joesfik Helmy, Sjafri Segeh, Anas Lubuk, A. Pasni Sata, Rusli Marzuki Saria, Basri Segeh, R. Datuk Tuo dan sebagainya. Generasi berikutnya muncul generasi Darman Moenir, Masri Marjan, Beny Aziz, Nasrul Djalal dan sebagainya.
2. Kedaulatan Rakyat (1945)
Kedaulatan
Rakyat (KR), didirikan H. Samawi dan H Soemadi Martono Wonohito, adalah
surat kabar harian yang terbit di Yogyakarta. KR terbit sejak 27
September 1945. Perusahaan surat kabar KR dipimpin oleh H. Soemadi M.
Wonohito. Surat kabar KR terbit tiap harinya dengan jumlah halaman yang
awalnya hanya 16 halaman, namun ditambah menjadi 24 halaman, dan oplah
lebih dari 125.000 kopi. Semboyan KR adalah Suara Hati Nurani Rakyat.
1. Warta Berita (1901)
1. Warta Berita (1901)
Pada
tahun 1901, Datuk Sutan Marajo bersama adiknya bernama Baharudin Sutan
Rajo nan Gadang menerbitkan dan memimpin sendiri sebuah surat kabar yang
diberinya nama Warta Berita yang merupakan surat kabar pertama di Indonesia yang berbahasa Indonesia (bahasa Melayu dengan huruf Latin) dimiliki dan redakturnya orang Indonesia.
Modal pertama didapat dari seorang pedagang terkenal di Padang waktu itu, Abdul Manan Sutan Marajo. Koran ini dicetak secara sederhana di daerah Pasarmudik. Pemimpin redaksinya Datuk Sutan Marajo yang juga pernah menjadi jaksa sebentar di Pariaman. Datuk Sutan Marajo terkenal sebagai seorang otodidak dengan pena cukup tajam terutama sewaktu dia memimpin Utusan Melayu. Dia sangat ahli dalam modernisasi yang dibawa Belanda terhadap kaum ortodoks apalagi yang menamakan diri "kaum bangsawan". Mahyudin Datuk Sutan Marajo lahir kira-kira tahun 1858 di Sulitair, meninggal dan dikebumikan di Padang bulan Juni 1921.
Kalau ingin bicara mengenai koran nasional (diterbitkan dan dipimpin oleh pribumi asli, orang Indonesia), maka Warta Berita ini termasuk tertua di tanah air kita. Sayang, umurnya tidak begitu panjang, kurang dari 10 tahun.
Datuk Sutan Marajo pernah dihukum denda 100 gulden atau kurungan 15 hari karena tulisannya pada tanggal 23 Februari 1892 mengenai nasib rakyat kecil dan karena sebuah tulisannya tentang Aceh namun untuk yang terakhir ini Datuk Sutan Marajo divonis bebas. Abas Sutan Mantari dari Bukti Tinggi juga pernah mengalami hal serupa karena tulisannya tanggal 26 Desember 1890 yang dianggap menghina seorang kontrolir di Kabupaten Agam.
http://www.kaskus.us
http://opinibureto.blogspot.com
Pada tahun 1901, Datuk Sutan Marajo bersama adiknya bernama Baharudin Sutan Rajo nan Gadang menerbitkan dan memimpin sendiri sebuah surat kabar yang diberinya nama Warta Berita yang merupakan surat kabar pertama di Indonesia yang berbahasa Indonesia (bahasa Melayu dengan huruf Latin) dimiliki dan redakturnya orang Indonesia.
BalasHapusehhmm, terimakasih kak ilmu tambahannya
HapusSeharusny medan priyai bro
BalasHapusSlompret melayoe juga lama ..
HapusTerimaksih informasinya, klw ada informasi yg dirasa lbh update. Bisa dishare, guna menambah pengetahuan kita.
BalasHapus