Dari namanya sudah bisa
ditebak bahwa itu adalah software CAD yang mengkhususkan diri pada bidang
arsitektur. Karena pengkhususan bidang inilah, maka ArchiCAD menjadi software
yang sangat mudah digunakan dalam perancangan arsitektur dibandingkan software
CAD umum. Jadi jika Anda ingin menggambar atau merancang rumah, ada baiknya
Anda mempertimbangkan untuk mempelajari dan menggunakan ArchiCAD, ada banyak
kemudahan yang dapat Anda peroleh dibandingkan jika Anda menggunakan software
CAD umum seperti AutoCA
D, SketchUp, Solidworks dan lain-lain, karena dengan software CAD umum setiap obyek harus benar-benar dibuat dari nol, dan walaupun bisa menggunakan library, kita tetap akan disulitkan bila kita menginginkan customized object. Permasalahan itu terjawab pada ArchiCAD dengan komponen dan library-nya yang berbasis parametric object. Dengan obyek yang memiliki parameter, dengan mudah kita mengubah detail ukuran sesuai dengan kebutuhan dengan cara yang sangat mudah (bagi yang menguasai Solidworks pasti memahami arti dari parametric object). Konsep parametric object ini sangat bermanfaat ketika kita melakukan proses modifikasi desain, contohnya: apabila kita hendak menggeser posisi pintu atau mengubah ukuran jendela yang telah terpasang pada dinding, maka lubang pada dinding akan secara ostomastis ikut bergeser dan berubah ukuran tanpa ada tambahan perintah. Tentu hal ini tidak bisa dilakukan dengan software AutoCAD dan software CAD umum lainnya.
D, SketchUp, Solidworks dan lain-lain, karena dengan software CAD umum setiap obyek harus benar-benar dibuat dari nol, dan walaupun bisa menggunakan library, kita tetap akan disulitkan bila kita menginginkan customized object. Permasalahan itu terjawab pada ArchiCAD dengan komponen dan library-nya yang berbasis parametric object. Dengan obyek yang memiliki parameter, dengan mudah kita mengubah detail ukuran sesuai dengan kebutuhan dengan cara yang sangat mudah (bagi yang menguasai Solidworks pasti memahami arti dari parametric object). Konsep parametric object ini sangat bermanfaat ketika kita melakukan proses modifikasi desain, contohnya: apabila kita hendak menggeser posisi pintu atau mengubah ukuran jendela yang telah terpasang pada dinding, maka lubang pada dinding akan secara ostomastis ikut bergeser dan berubah ukuran tanpa ada tambahan perintah. Tentu hal ini tidak bisa dilakukan dengan software AutoCAD dan software CAD umum lainnya.
ArchiCAD adalah software yang diciptakan oleh Grafisoft pada
tahun 1982. Hingga sekarang, ArchiCAD telah mengembangkan diri secara luarbiasa
sehingga software ini sangat populer di dunia arsitektur. Di Indonesia pun
sudah cukup banyak pengguna ArchiCAD, indikasinya bisa di lihat dari
didirikannya Grafisoft Center Indonesia (sekitar tahun 2009 – maaf kalau
salah), yang mana kegiatannya difokuskan pada pelatihan (sertifikasi
internasional!) dan bekerjasama dengan berbagai perguruan tinggi Indonesia
dalam penggunaan ArchiCAD (kalau di Bandung mereka bekerjasama dengan ITENAS
dan UNLA – sekali lagi, maaf kalau salah, saya cuma baca di internet J ).
Komunitas dunia maya ArchiCAD di Indonesia pun sudah mulai bermunculan dan
cukup ramai (sayang saya bukan arsitek, jadi ngga pede mau ikutan
komunitas-komunitas ini, kan malu J). Release terakhir dari ArchiCAD adalah
versi 14 (tahun 2010).
Kelebihan ArchiCAD dibanding Software CAD lain:
1. Cukup mudah dipelajari, buku-bukunya sudah banyak beredar,
pelatihan formal sudah tersedia, komunitas untuk berbagi ilmu sudah cukup
banyak.
2. Untuk kemudahan proses penggambaran, setiap lantai dipisahkan
per layer secara otomatis.
3. Gambar yang dihasilkan berupa dua output (window), 2D
(pandangan atas) dan 3D (interaktif), di mana kedua output itu aktif secara
bersamaan dan saling terhubung, artinya kita bisa membuat gambar pada window
manapun, dan masing-masing window yang lain akan saling meng-update satu sama
lain secara otomatis.
4. Untuk presentasi, tersedia fasilitas render dengan kualitas
yang sangat baik, dengan output berupa image atau movie. Untuk mendapatkan
hasil yang lebih baik, Grafisoft telah mengeluarkan software renderer khusus
yaitu Artlantis yang bisa me-render berbagai format gambar (tidak cuma gambar
keluaran ArchiCAD). Software ini juga dilengkapi dengan fasilitas flytrough,
yaitu fasilitas untuk membuat animasi pasif (obyeknya diam, kamera yang
bergerak) dari gambar yang telah kita buat
5. Obyek yang dilengkapi dengan parameter ukuran yang sangat
detail, memudahkan kita mendapatkan obyek dengan ukuran yang benar-benar
flexibel.
6. Dilengkapi dengan fasilitas penghitungan Bill Of Material
atau RAB, yang kata orang formatnya cukup bagus dan bisa diterima para arsitek
atau kontraktor kita, saya kurang tahu pasti, belum sempat belajar
7.
Satu lagi yang lebih keren : Fasilitas GDL. Kependekan dari Geometric
Description Language, yaitu pembuatan obyek dengan menggunakan script bahasa
pemrograman, mirip kita dulu menggambar obyek dengan program Pascal atau bahasa
C, hanya saja bahasa GDL jauh lebih sederhana. Mengapa dibilang keren? Karena
dengan obyek yang didefinisikan dengan bahasa program, ukuran file menjadi
sangat kecil, karena hanya memuat teks saja, oleh karenanya akan sangat mudah
untuk disebarluaskan. Sangat berbeda bila kita mau share obyek yang kita gambar
menggunakan software AutoCad misalnya, tentu repot kalau kita hendak mengunggah
obyek mobil dengan bentuk yang rumit dalam format *.dwg/dxf, karena file-nya
akan sangat besar. Konsepnya sama persis dengan konsep penggambaran obyek
menggunakan software PDMS (software khusus untuk mendesain platform kilang
pengeboran minyak), yang keluaran hasil gambarnya juga berupa teks dengan
extension file *.txt atau *.mac.
0 komentar:
Posting Komentar